Ini cerita para “bujangan” yang terdampar di sebuah pantai. Sengaja “mendamparkan” diri untuk mendapatkan sehat jiwa dan raga. Silaturahmi tujuan utama, dan gelak tawa diantara kami adalah sesuatu yang biasa. Ini cerita para ‘bujangan” ketika mencari Pokemon… eh, Mbok Enom.… wealah, bukan! Maksudnya nyari Fox, rubah yang disembunyikan diantara pasir pantai Ancol…
Pada tanggal 6 – 7 Agustus 2016 bertepatan dengan acara Jakarta Amatir Radio Fair yang dilaksanakan di Ancol Beach, Jakarta kami mengikuti lomba Walking ARDF. All about JARF 2016 silahkan klik di http://www.jarf2016.com/. Walking ARDF ini juga biasa disebut minifox hunting yang dilakukan sambil berjalan kaki, namun lari juga boleh kok. Lomba ini sudah sangat terkenal dan lama sekali dikenal di amatir radio. Anak jaman sekarang mungkin melihat kami seperti lagi main Game Pokemon! Hi..hi… nggak sopan!
Beberapa minggu sebelumnya kami berempat (Saya, Om Priyo-YD1WAT, Om Yan-YC1RDX dan Om Retno) sudah melakukan persiapan seperlunya. Beberapa kali diskusi dilakukan di Sekretariat ORARI Lokal Tangerang sambil menemani Om Tono-YC1VXM dan Om Yadi-YB1YD ketika membawakan Net Lokal tiap malam Senin, Rabu & Jumat. Pendaftaran kami memilih via Online dengan harapan akan mempermudah saat sampai di lokasi sehingga tidak perlu ribet dengan segala pelaksanaan registrasi/pendaftaran lagi.
Tanggal 6, Sabtu Pagi jam 07.00 WIB Kami start dari QTH Om Yan di Ciledug. Perjalanan hanya di tempuh sekitar 1 Jam saja. Tidak makan waktu lama, hanya kami sempat tertahan di Pintu Masuk Lokasi untuk mendapatkan ID Card lomba yang seharusnya sudah kami dapatkan di pintu masuk tersebut. Sayangnya Panitia tidak siap sedia di Pintu Masuk sehingga kami tertahan sekitar 30 menit. Disana juga sudah terlihat beberapa rekan lainnya yang tertahan, dan semua adalah pendaftar melalui E-mail / Online… Nah lho! Tapi saya agak terhibur karena disana tak disangka bertemu dengan salah satu QRP’er dari Bogor, YC1HBP Om Gumilar.
Singkat kata singkat cerita, kamipun bisa masuk ke lokasi dan harus mengambil ID-Card plus aksesoriesnya di tenda yang sudah disiapkan. Woww… rame banget! Sampai terlihat kuwalahan saya lihat teman-teman Panitia. Lomba Walking ARDF sesuai juklak harusnya dilakukan jam 10.00WIB, namun sayangnya pukul 11.30WIB baru dilaksanan. Molor broo… dan ini membuat peserta jadi tidak sabar. Tapi diantara panas dan molornya Start lomba ternyata juga membawa keberkahan bagi kami karena bisa saling tegur sapa dengan peserta Fox lainnya. Dan kejutan buat saya adalah bisa berjumpa dengan Om Andri – YD8GAR dari Bone yang selama ini hanya silaturahmi lewat media sosial. Dan asyiknya lagi adalah beliau juga peserta Walking ARDF. Thanks Om Andri atas nice eyeball QSO nya 🙂
foto by YD8GAR
Setelah berbagai acara seremonial dilakukan, lomba di mulai. Kami mendapatkan 6 station Fox yang harus dicari. Ndilalahnya… station fox urutannya sama diantara saya, YC1RDX dan Om Retno. Sementara YD1WAT mendapatkan urutan yang berbeda karena beliau masuk di kategori Manula. Sementara kami bertiga masuk kategori dibawah Manula, artinya kami masih ABG... He he hee…!!
Frekuensi pertama yang harus kami cari ada di 145.300 Mhz. Sayangnya lagi, beacon tidak terdengar di tempat start. Dan ternyata ada masalah di station fox tersebut. Hampir 20 menit kami seperti bebek kehilangan induk tidak tahu harus berbuat apa karena sama sekali tidak bisa pointing. Peserta lain yang mendapatkan frekuensi tersebut nampaknya bernasib sama dengan kami. Sempat terjadi sedikit protes lewat frekuensi Fox tersebut dari peserta perihal kejadian tersebut. Ini sangat merugikan waktu bagi Fox’er!
Suasana tempat start lomba. Foto by YD8GAR
Selama lomba saya sangat menikmati sekali walau harus jalan cepat menguras keringat. Ingin rasanya berlari agar mendapatkan station Fox dengan cepat, namun apa daya berat tubuh yang mendekati 67Kg tidak bisa diajak kompromi untuk berlari. Terlebih sepatu yang saya pakai tidak menggunakan alas. Alhasil, telapak kaki serasa berjalan diatas kerikil dan membuat sakit untuk melangkah. Namun diluar kendala tersebut saya masih bisa menemukan ke enam station Fox tersebut. Yeeeeeeaahh….!! Aku berhasil… tuiiink…!! tuiinkkk..!!! (sambil loncat-loncat kegirangan)
Sore itu kami juga berencana akan mengikuti lomba Set-up Emergency. Team sudah terbentuk yaitu saya, Om Prio-YD1WAT dan Om Tono -YC1VXM. Sayangnya, lomba di batalkan karena peserta tidak sampai 5 team yang mendaftar. Ah, sayang sekali. Padahal kami sudah siap dengan segala equipment yang kami bawa jauh-jauh dari Tangerang. Tapi ya sudah, akhirnya semua equipment kami gunakan untuk DX on The Beach dengan membuka tenda Dome dan memasang antena vertical multiband homebrew di pantai.
Pose didepan antena vertical.. nggak keliatan antenanya karena malam. Foto By YB1TIA
Tenda QRP Seribu Pulau (semoga), dikunjungi oleh Om Sam-YB1SAM, Wakil Ketua ORDA Banten. Foto by YB1TIA.
YB1TIA, mencoba CQ DX Phone di Tenda QRP Seribu Pulau. Foto by YB1TIA.
Foto depan tenda, terlihat antenna vertical milik Om Jeff – YC0LOU. Antenna kita sama ya Om Jeff, padahal nggak janjian… hi hi!
Nah, itulah sekelumit cerita yang bisa dilaporkan, ndan! JARF acara yang sangat menyenangkan dan kami bisa bertemu dengan teman-teman amatir radio dari seluruh Indonesia bahkan dari negara tetangga. Khususnya untuk kegiatan Walking ARDF, lomba ini luar biasa peminatnya. Sangat banyak Brooo… dan pastinya bikin kita sehat wal-afiat karena kita dituntut untuk menggerakan seluruh tubuh. Kaki harus melangkah dan kalau perlu berlari dan terus berlari. Badan anda gemuk…? Jangan takut, dengan mengikuti lomba ini berat badan langsung turun… he he he!! Ayok ah, tinggalkan sejenak kursi nyaman di ruangan radio anda. Ambil Handbeam dan receiver and ready to hunting Pokemon, eh Fox hunting..!!! Menang / kalah adalah urusan kedua, yang utama adalah silaturahmi dan bonus sehat jiwa dan raga. Setuju?
Sampai jumpa di lomba Walking ARDF lainnya, de Yon – YC1UUU.