Membuat sendiri 15m DELTA Loop

http://www.yb0ko.com/2012/10/membuat-sendiri-15m-delta-loop.html

obrolan  AntennaManIa

Membuat sendiri 15m DELTA Loop
TNX to Syarif Hidayat JG1WCT/YB1FWO

Pengantar:
Dari Tokyo — QTH-nya saat ini — OM Syarif masih me- nyempatkan untuk mengirim orèk-orèkan tentang cara mem- biksen Antena DELTA Loop untuk band 15m yang diunggah- nya di FB.
Orèk-orèkan tersebut dilengkapi dengan foto-foto yang lebih dari sekedar deskritip, yang mendorong Penyunting untuk memohon persetujuan beliau untuk menyunting ulang dan me-nayang-kannya di e-QSP edisi ini. [Ed.]

Antene Delta Loop ini diumpan (fed) di bawah, pada “titik temu” antara kedua sisi miring (lihat Gambar 1), untuk mendapatkan polarisasi horizontal.

Gambar 1 : Feed point pada titik temu kedua sisi miring

Untuk merakitnya siapkan dulu bahan-bahan sbb.:

I.  ELEMEN:
Tiap sisi (miring) Delta Loop ini dibuat dari tubing alu- minium sepanjang 486 cm, atau total panjang kedua sisi miring = 972 cm.
Tambahan sisi horizontal (melintang di atas di antara kedua ujung sisi  miring) dibuat dari kawat stainless steel berdiameter 1 mm sepanjang 476 cm, sehingga apabila dijumlahkan maka panjang total elemen Delta- loop ini adalah 1446 cm.
+/- 50 cm pangkal elemen yang paling bawah (diameter 1”= 254 mm) harus dibuatkan isolator agar nantinya tidak shorted (hubungan pendek) dengan mounting bracket. Isolator dapat dibuat dari potongan pipa PVC (Pralon) dengan diameter dalam 25 mm se panjang 3 ~ 4 cm. (Gambar 2)
[catatan Ed. : atau gunakan SOK (adaptor penyambung) PVC ukuran 1” yang lebih mudah didapat]

Gambar 2: Isolator pada pangkal kaki elemen

II. MOUNTING BRACKET, dibuat dari bahan plaat alu- minium t. 5-6 mm ukuran 30 cm x 10 cm. Buat lubang untuk dudukan U-clamp (klem knalpot) ukuran sekitar 40 mm dengan diameter 6 mm, yang nantinya diguna- kan untuk “memegang” kaki (pangkal) elemen.
Lubang pada plaat tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga nantinya pangkal kaki-kaki elemen kiri/ kanan membentuk sudut +/- 650. Sesudah jadi plaat, lubang dan klemnya akan terlihat seperti pada Gambar
3 berikut.

Gambar 3: Mounting bracket, perhatikan pengaturan lubang sehingga pangkal kaki ki/ka membentuk sudut 65″

Nantinya — apabila sisi miring sudah terpasang pada mounting bracket  —  tambahan sisi  horizontal  yang berupa kawat stainless steel (atau kawat tembaga enamel/kawat dinamo, atau  kabel speaker yang di- split) bisa dipasang pada/di antara kedua ujung atas elemen/sisi miring.  Pasangkan  dulu  kabel  schoen/ sepatu kabel pada kedua ujung kawat untuk memu- dahkan koneksi ke tubing aluminium (Gambar 4).

Gambar 4: Pasangkan kabel schoen pada kedua ujung ka- wat, dan kethok ujung aluminium tubing sampai rata untuk bisa “menerima” baut & sekrup pengencang koneksi ujung kawat ke ujung tubing.

III. BALUN: impedansi pada feed point  antena jenis ini ada pada kisaran 100 ~ 200 ohm, karenanya harus di”sela”kan sebuah Balun sebagai penyelaras im- pedansi.
JG1WCT/YB1FWO mempergunakan Balun  4:1  yang dibuat dari lilitan  bifiler kawat tembaga email dia. 1 mm sebanyak 8 ~ 10 lilitan pada cincin ferrit (beliau pakai merek TDK) berdiameter sekitar 2 cm.
Biar rapi, sesudah jadi Balun ini dimasukkan ke sepo- tong pipa PVC dia. 1.5” yang kemudian dilengkapi de- ngan cap, baut & sekrup seperlunya (sebagai titik-titik terminasi/koneksi ke elemen) dan konektor coax SO-259 untuk koneksi ke coax RG 58 panjang sebarang ke XCVR (lihat skema dan Gambar di halaman berikut). BTW, beberapa rekan di Jepang membuat/memasang Balun dengan perbandingan ratio 2,4:1, dan hasilnya relatif sama: didapatkan SWR yang relatip rendah dan flat sepanjang rentang band 15m).

Gambar 5: skema dan cara merakit Balun 4:1 [catatan Ed. :  untuk bekerja barefoot (100 ~150 watt Po)
cincin ferrit merk TDK bisa disubstitusi dengan cincin ferrit dia. +/- 2 cm warna kuning yang bisa di-pulung dari switching Power Supply pada desk top PC jadoel]
Pen g erj a a n
Siapkan dulu (atau potong-potong) pipa aluminum yang disambung teleskopis dengan ukuran masing-masing
segmen (yang sudah  disesuaikan dengan jenis pipa yang ada di pasaran Indonesia) sbb. :
Diameter      Panjang        Panjang        Jumlah
(mm)          (efektip)
1”                  50                 50                  2
7/8”            100                86                   2
3/4”            100                86                   2
5/8”            100                88                   2
1/2”            100                88                   2
3/8”            100                88                   2
Panjang effektip satu sisi =  486 mm
[catatan Ed.:  kalau sulit mendapatkan diameter pipa yang persis sama dengan ukuran tersebut dalam Tabel, ukuran- ukuran panjang di atas harap dipakai sebagai ancer-ancer pemotongan pipa  saja.  Penyesuaian/adjustment dilakukan dengan memanjangkan ukuran satu segmen, kemudian di- ameter  segmen  berikut  di”longkap”/diloncati/di-skip dan panjang segmen berikutnya lagi di”satu”an dengan panjang segmen yang dilongkapi, mis. : segmen 1 dibuat 100 mm, segmen ke 2 dilongkapi dan disatukan dengan segmen ke 3 untuk mendapatkan panjang efektip 172 mm, dan seterus- nya]

Penyambungan antar segmen dilakukan dengan me- masukkan segmen berikut  (yang  diameternya lebih kecil) +/-  15  cm ke  segmen yang lebih  besar,  ke- mudian sambungan di”mati”kan dengan rivette (lihat Gambar 6)

Gambar 6:  penyambungan antar segmen dilakukan dengan menggunakan 2 bh rivette. Rivette pertama (yang sudah terpasang pada gambar) berfungsi seba- gai stopper supaya pipa yang lebih kecil tidak “nyerosot” masuk ke pipa yang lebih besar. Rivette   kedua   baru   di”tancap”kan   sesudah kedua segmen “pas” duduknya.
Gambar 7: Kedua pangkal sisi miring dengan isolator yang sudah terpasang

Dengan semua komponen (sisi miring, Balun) ter- pasang seperti terlihat di Gambar 1 dan segmen hori- zontal sudah terpasang maka “tongkrongan” akhir Delta Loop 15m di JG1WCT/YB1FWO ini terlihat seperti pada Gambar 8 berikut:

Gambar 8: Delta Loop 15m di-install perpendicular (“menyi- ku”/900) terhadap 20m V-Dipole di bawahnya)

Antena ini sudah  digunakan selama +/- setahun tera- khir di JG1WCT/YB1FWO. Dibandingkan dengan 20m V -dipole yang 1/2λ full size, penerimaan Delta loop yang full 1λ relatif lebih hening karena noise floor-nya yang rendah. Seringkali ada station DX yang tidak terdengar dengan V-dipole, masih bisa didengar dengan baik dengan Delta Loop. Gain antena ini +/- 1,5 dBd, de- ngan rentang bandwidth yang lebar (SWR < 1:1,5. di sepanjang rentang band 15m). Antena ini juga mampu di-empani power sampai 500 watt.

Catatan Ed. :
1. Kalau  “tidak  terbeli”,  aluminium tubing  untuk  segmen miring bisa diganti dengan pipa PVC Type AW (dinding tebal) yang dibuat teleskopis juga dari beberapa diameter yang berurutan.
2. Solusi lain adalah membuatnya dari joran pancing fiber- glass. Cari yang panjangnya 6 mtr, potong/buang bagian ujung yang terlalu kecil sehingga tinggal sepanjang 4.86 mtr seperti yang diperlukan. Kalau dengan ini ujungnya masih terlalu kecil juga, potong lagi bagian yang terlalu kecil tersebut dan gantikan dengan menambahkan 1 mtr pipa PVC di bagian pangkal joran.
3. Kalau memakai pipa PVC atau joran fiberglass, JANGAN lupa memasukkan +/-25 cm dowel (potongan kayu yang diserut/dibubut berbentuk silindris) di pangkal segmen, supaya tidak “remuk” waktu klem-nya dikencangkan.
4. Dengan cara ini, SELURUH elemen lalu bisa dibuat  dari kawat berisolasi atau kabel speaker sepanjang 14.46 mtr yang dimasukkan ke dalam pipa/joran.
5. BTW, untuk rekans yang ingin membuat 2 element Delta Loop, buat saja elemen kedua (sebagai REFlektor) dengan panjang total 105% dari ukuran Loop di atas (yang sekarang berfungsi sebagai DE/driven element).
6. OM  Syarief tidak memberikan catatan apapun  tentang design frequency antenanya, demikian juga itung-itungan untuk mendapatkan ukuran panjang elemen yang 14.46 mtr itu. Bagi rekan yang mau menghitung sendiri, rumus-nya adalah L 1λ(mtr) = 306.3/f. Rumus ini adalah rumus dasar  yang  tidak  memperhitungkan K-factor  (=  ratio antara diameter kawat dengan panjang gelombang) yang tentunya berbeda antara aluminium tubing, kawat telan- jang dan kabel berisolasi, sehingga perlu dilakukan ad- justment/penyesuaian pada saat penalaan untuk menda- patkan penunjukan SWR terbaik.
7. Untuk 2 ele. Delta Loop ini mounting bracket harus diganti dengan jenis element-to-boom mounting bracket.

 Bukannya iklan, tapi seperti dimuat dalam beberapa akun FB (a.l. akun FB Orda Jabar) silah menghubungi OM Soe- tedja Wihardja YB1KEN di soetedja.wihardja@gmail.com yang menyediakan stok bracket ini (dan berjenis bracket jenis element-to-boom lainnya) yang dibuatnya dari alu- minium cor.

8. Jarak antar elemen buat saja antara 1.25 – 1.80 mtr (= +/- 1/8λ),   jarak yang “pas” nanti dicari pada proses pena- laan, yang dilakukan dengan menggeser REF mendekat/ menjauhi DE sampai didapatkan kompromi terbaik antara Forward Gain dan Front-to-Back (F/B) ratio.

So, enjoy homebrewing your own antenna, GL ES CU OTA … ■