JABAR FIELD DAY – Dari Masa ke Masa

JABAR FIELD DAY – Dari Masa ke Masa

By Gatot Dewanto YE1GD in ORARI Daerah Jawa Barat · Edit Doc

Kegiatan Field Day di Jawa Barat diawali tahun 1988, ketika itu Ketua ORARI Daerah Jawa Barat Bp. A. Moeis Tjondro – YB1CPT berkeinginan mengadakan suatu event/kegiatan ditingkat ORARI Daerah yang tentu saja Kegiatan dimaksud haruslah khas dan berbeda dengan kegiatan yang lazim diadakan di Lokal. Beberapa kali beliau melontarkan keinginannya tsb. hingga suatu saat menjadi pembicaraan juga diantara rekan-rekan ORARI Lokal Cibeunying. Maka tercetus ide dari Mas Bambang Watuadji – YB1KV untuk menyelenggarakan Field Day, karena kegiatan ini di Amerika merupakan suatu event nasional. Ketua Lokal Cibeunying, Bp. Rifadhie (ex YC1FRI) menyampaikan ide tersebut kepada pak Moeis, yang ternyata mendapat respon positif. Pak Moeis kemudian meminta ORARI Lokal Cibeunying segera menyelenggarakan Field Day pertama, yang dimaksudkan sebagai model untuk menjadi Kegiatan milik ORARI Daerah Jawa Barat.
FIELD DAY 1988 ini diselenggarakan di Perkebunan Teh Malabar, Pangalengan, pada September 1988. Ditunjuk menjadi Ketua Panitia Field Day Pertama adalah Mas Bambang Watuadji – YB1KV sendiri. Bentuk kegiatan yang dipertandingkan adalah “Logging Contest”, dimaksudkan sebagai sarana latih diri dibidang preparedness emergency communication. Logging Contest yang pertama kalinya ini diikuti oleh 26 ORARI Lokal di Jawa Barat, bekerja di band 2 meter dengan daya pancar dibatasi 10 watt. Disamping logging contest juga diadakan acara hiburan, rekreasi dan pertandingan olahraga (al. volley, balap karung, tarik tambang antar lokal). Kegiatan Field Day ini dianggap sukses melibatkan lokal-lokal se Jawa Barat ikut berperan serta, maka selanjutnya Field Day diadopsi menjadi kegiatan resmi milik ORARI Daerah Jawa Barat.
JABAR FIELD DAY 1990 diselenggarakan 2 tahun kemudian oleh ORARI Daerah Jawa Barat di Kawasan Wisata Tangkuban Parahu. Sebagaimana Field Day di Pangalengan, kali inipun lomba Logging Contest masih di band VHF (2 meter). Banyaknya peserta yang sudah mendirikan tenda dan towernya sebelum lomba dimulai menjadi bahan evaluasi tersendiri bagi panitia ORARI Daerah. Kegiatannya sendiri masih terfokus di logging contest, artinya belum diikuti lomba2 keamatirradioan lainnya (seperti fox hunting, merakit, atari dsb). Acara tambahan yang ada hanya hiburan, keolahragaan dan pameran perangkat homebrew. Ketika itu dicanangkan Jabar Field Day akan digelar setiap 2 tahun, yang wajib diikuti seluruh ORARI Lokal di Jawa Barat.
JABAR FIELD DAY 1992 diselenggarakan oleh ORARI Daerah Jawa Barat di Bumi Perkemahan Cibodas. Inilah JBFD pertama yang melibatkan ORARI Lokal setempat dimana kegiatan dilaksanakan. Lomba Logging Contest masih diadakah di band 2 meter, namun kali ini peserta harus start bersama-sama pada acara pelepasan (setelah upacara pembukaan), dan harus menggotong semua perlengkapannya, seperti tenda, radio, antenna, tiang, dll. Secara umum kegiatan masih seperti JBFD 1990, yaitu Logging Contest, hiburan dan keolahragaan, namun ditambah lomba eye ball QSO.
JABAR FIELD DAY 1995 diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibodas. Disinilah untuk pertama kalinya Logging Contest diujicobakan di Band HF (80-40-15-10 meter). Sayangnya saat itu belum semua lokal dapat mengikuti logging contest di band HF ini. Ada beberapa lokal yang tidak mengikuti dengan alasan belum ada anggotanya yang bekerja di band HF. Hal ini membuat Pak Moeis Tjondro menjadi marah, dan mengancam akan membubarkan lokal-lokal tersebut apabila hingga JBFD berikutnya masih juga belum mampu mengikuti logging contest di band HF. Namun tentu saja kemarahan dan ancaman tersebut bukannya tanpa solusi, ORARI Daerah Jawa Barat menawarkan pinjaman lunak untuk membeli perangkat HF yang dapat dimanfaatkan oleh para anggota lokal. Pengembalian dari pinjaman itu akan diambil dari dana pembangunan milik Lokal. Kondisi area Bumi perkemahan Cibodas yang tidak begitu luas, menjadi tantangan terberat bagi peserta Logging Contest saat itu. Penempatan antar peserta yang saling berdekatan, walaupun dengan daya pancar dibatasi 10 watt, membuat banyak diantara peserta yang frustasi.
Tenda Logging Contest
JABAR FIELD DAY 1997 diseleggarakan di Kawasan Wisata Riung Rangga, Ciater, Subang. Area kawasan Riung Rangga lebih luas dibanding Cibodas membuat kondisi penyelenggaraan Logging Contest sedikit lebih baik dari sebelumnya. Namun demikian masih ada juga 1 lokal yang tidak berpartisipasi, tetapi dianggap lebih disebabkan karena masalah intern kepengurusan lokalnya. Pada JBFD kali ini kegiatan lomba ditambah dengan mini Fox Hunting, juga diadakan kegiatan sarasehan sebagai ajang temu muka dan temu wicara antara Pengurus ORARI Daerah dengan Pengurus Lokal-lokal se Jawa Barat. Sempat terjadi insiden kecil, dimana panitia setempat terlupa menyediakan tempat berikut plang nama beberapa lokal saat upacara pembukaan. Ini membuat anggota lokal-lokal tersebut sedikit kecewa dan hanya duduk-duduk saja di pinggir arena upacara. Setelah panitia meminta maaf barulah mereka bersedia memasuki lapangan upacara.
Kontingen Lokal-lokal
Penyelenggaraan JBFD berikutnya ternyata tidak dapat diselenggarakan tepat waktu. Bp. A. Moeis Tjondro – YB1CPT silent key pada 22 November 1998, di tengah masa jabatannya sebagai Ketua ORARI Daerah Jawa Barat. Masa Bakti Kepengurusannya dilanjutkan oleh Bp. Maman Soebarna – YB1YD yang bertindak sebagai Pejabat Ketua ORARI Daerah Jabar. Masa “kepengurusan lanjutan” ini, disertai kondisi perekonomian nasional yang mengalami masa krisis ditambah panasnya kondisi perpolitikan Indonesia saat itu, membuat JBFD tidak dapat berjalan sesuai yang telah dicanangkan.
JABAR FIELD DAY 2002, diselenggarakan di Bumi Perkemahan Pramukan Kiara Payung, Sumedang. Inilah JBFD pertama pasca “silent-key”nya Bp. A Moeis Tjondro – YB1CPT, yang diselenggarakan oleh kepengurusan baru ORARI Daerah Jawa Barat hasil Musda 1999 di Ciater. Area kawasan Kiara Payung yang luas, membuat jarak antar peserta Lomba Logging Contest bisa ditempatkan cukup berjauhan. Ini menjadikan kondisi yang lebih baik, namun tetap tidak mengurangi tantangan yang dihadapi oleh para peserta Logging Contest. Pada JBFD kali ini kegiatan lomba yang diadakan ditambah lagi antara lain Fox Hunting, dan kode morse, disamping kegiatan sarasehan antara Pengurus ORARI Pusat, ORARI Daerah dan Lokal-lokal di Jawa Barat.
JABAR FIELD DAY 2007, kembali diselenggarakan di Bumi Perkemahan Kiara Payung. Inilah penyelenggaraan JBFD yang dianggap “paling komplit”, karena disamping lomba2 resmi, panitia juga memberi kesempatan setiap lokal untuk mengekspresikan kreativitasnya masing-masing. Setiap kontingen mendapat lokasi tenda yang cukup luas, ada lokal yang memamerkan hasil karya anggotanya, pemutaran video, dll. Pengurus ORARI Daerahpun berkeliling mengunjungi masing-masing tenda kontingen lokal untuk bersilaturrahmi dan menyaksikan berbagai kreatifitas tersebut. Kegiatan lombanyapun cukup lengkap, disamping Logging Contest, juga ada Motorbike Foxhunting, Mini-foxhunting, menerima kode Morse, merakit pemancar, dll. Tidak ketinggalan sarasehan sebagai ajang temu wicara antara ORARI Pusat dengan ORARI Daerah dan Lokal-lokal se Jawa Barat. Yang membanggakan, upacara penutupan kegiatan JBFD 2007 ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Bp. Danny Setiawan – YC1DS, dengan suguhan atraksi kesenian Jawa Barat.
Mini Fox Hunting
YB1AA, YC1DS dan YBØAA
Lomba merakit pemancar
YB1BS merakit Panel Tenaga Surya
Pemutaran Film “Frequency” – Lokal Cibeunying
Parade Kunci Morse
Quiz Morse, yang tercepat menebak kalimat dapat hadiah.