OKTOBER, “Penjelajahan Ruang Angkasa”

http://www.yb0ko.com/2012/04/oktober-penjelajahan-ruang-angkasa.html

Dalam SOROTAN … … …
OKTOBER,  “Penjelajahan Ruang Angkasa”

Pengasuh Rubrik:
bam, ybØko/1

Pengantar:
Mulai edisi ke-enam ini, sebuah rubrik baru yang kita sebut “Dalam SOROTAN” akan muncul di tiap penerbitan m-ORARI.
Sesuai dengan namanya, rubrik ini akan menyoroti   (to   high   light)   berbagai   hal   –tentunya yang berhubungan dengan kehidupan dan kegiatan amatir radio -– yang secara acak kita  amati  terjadi  dalam  kurun  waktu  tiga bulan: Agustus, September dan Oktober 2008, yaitu perioda antara dua penerbitan   majalah ini.
Pada edisi ini, akan kita sorot hal-hal yang berkaitan dengan Penjelajahan Ruang Angkasa (atau Antariksa) dan keterlibatan Amatir Radio di dalamnya, baik yang berkaitan dengan kegiatan rekan amatir di Indonesia maupun di manca Negara.
Selamat   membaca,   dan   semoga   dari   sini adalah setitik dua yang bisa dinikmati dan dipetik   sebagai penambah wawasan ke-amatir radio-an Pembaca … [Red.]
Bagi mereka yang meminati hal-hal tentang dunia penerbangan masa depan, UFO (Unidentified Flying Object – atau yang lebih dikenal dengan istilah “Piring Terbang”), science fiction yang berkaitan dengan kedirgantaraan serta antariksa dan sejenisnya, bulan Oktober dikenal sebagai bulan “Penjelajahan Ruang Angkasa”.
Ini karena banyak yang sependapat bahwa Era Penjelajahan Ruang Angkasa (space exploration) diawali pada tanggal 4 Oktober 1957, saat Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1, satelit buatan manusia pertama ke ruang angkasa luar (di luar astmosfir bumi).
Sputnik 1 yang berbobot 83.6 kg diluncurkan dari landasan peluncuran di Kazakhtan (sekarang disebut Boikonur Cosmodrome) ke orbit (garis edar) dengan apogee (titik terjauh dari Bumi)
940 km dan perigee (titik terdekat) 230 km,dan mengelilingi Bumi setiap 96 menit.
Sampai baterenya habis setelah 22 hari penerbangan, pemancar di satelit tersebut memancarkan  sinyal  telemetri  pada  frekuensi 20.005 and 40.002 MHz. (ARRL sempat mengeluarkan “juklak” bagi amatir radio di AS bagaimana cara memonitor sinyal dari Sputnik selagi terbang di atas wilayah Amerika) Untuk  ukuran  sekarang  (setengah  abad kemudian) satelit ini umurnya termasuk pendek — hanya sekitar tiga bulan — sebelum terbakar habis waktu kembali memasuki atmosfir bumi dengan kecepatan 29,000 Km/jam pada tanggal 4 Januari 1958, sesudah menempuh perjalanan sekitar 60 juta Km dalam orbitnya mengelilingi Bumi.
Selang sebulan sesudah peluncuran Sputnik 1, dunia kembali dikejutkan dengan peluncuran Sputnik  2  pada  tanggal    3  November  1957, karena pada satelit buatan manusia yang kedua ini  diikutkan  seekor  anjing  terrier  bernama Laika (= the Barker = penggonggong).
Sputnik 2 beredar mengelilingi Bumi dengan apogee 1660 Km dan perigee 212 Km.
Pada Oktober 2002 (45 tahun kemudian) baru fihak Russia — yang menggantikan rezim Uni Soviet pasca era Prestroika (restrukturisasi) dan Glasnozt (keterbukaan) di negeri Beruang Merah tersebut pada tahun 1991 — membuka fakta bahwa peluncuran Sputnik 2 tidak berjalan semulus seperti direncanakan (dan diketahui khalayak pemerhati selama ini).
Pada saat memasuki orbit, satelit memang bisa dilepaskan dari roket pendorong, tetapi ada bagian yang tidak terlepas dengan sempurna sehingga mengacaukan kerja sistim pengontrol suhu di interior satelit. Tambahan lagi ada lapisan pelindung panas yang robek, sehingga suhu interior satelit melonjak sampai 400 C. Hal inilah (disamping stress) yang dipercaya menyebabkan   Laika   hanya   bertahan   hidup sekitar 7 jam (dari 10 hari yang direncanakan).
Laika yang berbobot  6 Kg itu sebenarnya diha- rapkan bisa bertahan hidup di dalam cabin bertekanan (pressurized) yang menyediakan ruang   gerak   cukup   baginya   untuk   berdiri maupun berbaring.
Ruang ini mempunyai pengatur udara yang memberikan catu oksigen, sedangkan makanan dan minuman diberikan dalam bentuk gel atau jelly.
Sinyal telemetri yang diterima di stasiun kontrol di Bumi mengindikasikan bahwa pada jam-jam pertama Laika memang merasa terganggu (agitated) –- ini yang mungkin menyebabkannya mengalami  stress  –-  tetapi  tetap  mau menyantap jatah makannya.
Rencana semula – dan ini yang menda- tangkan badai protes dari lingkungan pecinta binatang dimana-mana – jatah makan & minum pada hari ke sepuluh yg sudah dibubuhi racun akan menghabisi nyawa (to euthanize) Laika tanpa menimbulkan rasa sakit berlebihan (ketimbang harus tercekik kehabisan oksigen   atau   terbakar   habis   waktu satelit pembawanya dengan kecepatan kosmis   bergesekan   dengan   atmosfir pada saat re-entry atau kembali ke bumi).
Untuk mengenangnya, baru pada 11 April 2008 (51 tahun setelah ke”pergian”nya) pemerintah Russia mendirikan sebuah monumen (berbentuk patung seekor anjing yang berdiri di atas sosok sebuah  roket)  di  dekat  gedung  riset  tempat Laika   (dan 2 ekor anjing lain: Zhuchka/Little Bug dan Limonchik/Little Lemon) menjalani pelatihan untuk mempersiapkan perjalanan bersejarahnya.
Rupanya itulah takdir yang harus dilakoni Laika, menjadi mahluk hidup pertama di orbit, tetapi sekaligus menjadi “korban” pertama dari serentetan misi yang mendahului era pengiriman manusia ke orbit bumi (yang kemudian diawali dengan keberhasilan Uni Soviet pada 12 April
1961   mengorbitkan   kosmonot   Yuri   Gagarin selama   1 jam 48 menit pada apogee 315 Km dan perigee 169 Km dengan wahana angkasa Vostok 1.

Menyusuri waktu  hampir  setengah abad sejak tahun-tahun pertama era penjelajahan ruang angkasa yang diwedar di atas, pada saat rubrik ini  dalam  proses  penyuntingan,  tanggal  12 Oktober 2008 jam 07.01 UTC dari kosmodrom Baikonur    wahana    angkasa    Soyus    TMA-13 meluncur   menuju   ISS   (International   Space Station) yang mengorbit pada ketinggian sekitar 300 Km di atas Bumi,    dengan membawa awak ISS Expedition 18 yang terdiri dari astronaut Michael  Fincke  (komandan),  flight  engineer
Yury Lonchakov dan pelancong angkasa Richard Garriott,   konglomerat   AS   (untuk   bisa   ikut dalam penerbangan Soyus TMA-13 ini Garriott harus membayar 30 juta dollar melalui biro perjalanan (antarika) Space Adventurer Ltd., yang bekerja sama dengan RCS Energia (NASA- nya Russia).
Garriot mengatakan dia mendapat beberapa kontrak bernilai ratusan ribu dolar dari sejumlah perusahaan farmasi untuk membawa kristal- kristal protein ke antariksa. Gaya berat mikro diyakini akan memperkuat pembentukan kristal sehingga  dapat  digunakan  untuk mengembangkan obat-obatan baru.
Di samping tugas-tugas ke-ilmu-an sebagai anggota tim Expedition 18, sebagai seorang amatir Garriot W5KWQ menyediakan waktunya untuk bisa ber-QSO, baik dengan sesama amatir, dengan klub-klub amatir radio (ARC) di sekolah- sekolah atau kampus, maupun Pramuka (yang sedang  ber-JOTA  pada  tanggal  18  Oktober 2008).
Berbulan-bulan   masa latihan harus dijalani Garriott, baik pada pusat pelatihan NASA di Houston, Texas, maupun di Gagarin Cosmonaut Training Centre di Star City (dekat Moskwa) untuk membuatnya siap fisik dan mental untuk perjalanan ulang alik ke ISS, yang baginya berlangsung hanya selama 11 hari. Garriott dijadwalkan kembali ke bumi dengan wahana Soyuz TMA-12 pada tanggal 23 Oktober 2008, bersama dengan Commander  Sergei  Volkov  and Flight Engineer Oleg Kononenk dari Expedition 17, yang sebelumnya sudah meng-awak-I ISS sejak 8 April 2008.
Adalah suatu kebetulan, kalau Richard Garriott   adalah   putra   dari   Owen   Garriott W5LFL  (amatir  pertama  yang  ber-QSO  dari Space Shuttle STS-9 ke Bumi di tahun 1983), maka  Sergei  Volkov  adalah  putra  dari Alexander Alexandrovich Volkov, yang di tahun
1991 tercatat sebagai kosmonot terakhir yang di kirim Uni Soviet ke ruang angkasa sebagai komandan wahana angkasa MIR (seperti disebut di  atas  tahun  1991  itu  Uni  Soviet  runtuh, sehingga   Volkov   Sr.   berangkat   ke   angkasa sebagai kosmonot  Uni  Soviet, dan kembali ke Bumi sebagai kosmonot Russia).
Sergei Volkov juga tercatat sebagai komandan Ekspedisi ISS yang termuda (kelahiran Chuhuiv, Ukraina 1 April, 1973)
Dalam  pada  itu,  di  belahan  Bumi  lainnya tahun 2008 rupanya dijadikan mile stone bagi China untuk menggebrak maju, mengejar ketinggalan mere-ka di bidang penjelajahan ruang angkasa ini.
Kamis,  25  September  2008  jam  13.10  UTC China    sukses    meluncurkan    Shenzhou    VII, wahana  berawak  ketiga  China  ke  antariksa, dengan menggunakan roket Long March IIF dari Pusat   peluncuran   Satelit   Jiuquan,   provinsi Gansu, barat laut China.
Ketiga  orang  awak  Shenzhou  VII  adalah  pilot Zhai Zhigang serta flight engineers Liu Boming dan Jing Haipeng. Mereka berada di orbit Bumi pada ketinggian 343 kilometer selama 4 hari.
Dalam kurun 4 hari itu, untuk pertama kalinya taikonot (sebutan China bagi kosmonot/ astronaut mereka) Zhai Zhigang melakukan spacewalk (berjalan di luar kapsul ruang angkasa yang ditumpanginya) dengan mengenakan baju angkasa   (space   suit)   Feitian   buatan   China sendiri, sementara kedua rekannya masih tetap memakai baju angkasa Orlan buatan Russia.
Kembali  ke  negeri  sendiri,  pada  hari  Kamis, 14  Agustus  2008  di  mailing  list    orari_news muncul posting dari KaLitBang ORARI Pusat, OM Agus  Hadi  Yunanto  YBØDJH  yang  penyunting kutip (dengan sedikit editing), sbb.:
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
From: YB0DJH, Agus HY
To:   orari_news@yahoogroups.com;     amsatid@yahoogroups; oraridki@googlegroups.com
Cc: ‘ORARI PUSAT’
Sent: Thursday, August 14, 2008 3:35 PM
Subject: [orari-news] Sekilas INASAT-1
Dear All,
Mudah-mudahan   satelit   amatir   radio   Indonesia akan mengorbit pada ketinggian 800 km diakhir tahun 2009.
Satelit  tersebut  bernama  INASAT-1,  dengan inklinasi 1 derajat, opening diperkirakan 20 menit dalam siklus 100 menit.
Apa aplikasinya? Itu yang tadi siang diobrolkan ngalor-ngidul  (baca:  brain  storming)  bersama LAPAN.
Rancangan  awal  adalah  sebagai  digipeater  half duplex.
LAPAN bersama ORARI akan merumuskan bersama aplikasi yang ‘pas’ untuk Amatir Radio Indonesia. (Pada  saat  ini)  Proyek  ini  (masih)  dalam  fase ‘Requirement Definition Stage’. 
Stay tuned.
73
YB0DJH
Hadir: YB0HD;YB0AZ;YB1PR;YC0MLC;YB0DJH
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Posting ini seakan membangkitkan macan tidur di  antara  pemerhati  dan  penggiat  teknoloji satelit dan antariksa di lingkungan ORARI.
Mereka  kemudian  saling  berrembug,  bertukar dan sharing informasi, menjalin komitmen, sehingga dalam waktu yang relatip singkat pada tanggal 9 September 2008, sesuai dengan Surat Keputusan   Ketua   Umum   ORARI   nomor   KEP041/OP/KU/2008   dan   KEP   042/OP/KU/2008 telah terbentuk Unit Kegiatan Satelit Amatir Radio  ~  yang  selanjutnya  disebut  AMSAT-ID  ~ yang merupakan wadah bagi anggota ORARI yang mempunyai  minat  khusus  pada  kegiatan  di bidang penelitian dan pengembangan serta penggunaan teknologi Satelit Komunikasi untuk Amatir Radio.
Pengurus untuk masabhakti 2008-2011 adalah: 
President  : Hakim Satar YBØAN
Secretary  : Wisnu Widjaja YBØAZ 
Treasury   : Ferry A. Soejana YBØCBI, Djoko Susetio YBØCRT 
Techician Engineers: Prof DR Onno W.Purbo YCØMLC, Agus Hadi Yunanto YBØDJH Dirgantara Rahadian YFØEEE, DR P Suryono Adisoemarta YDØNXX 
General Division: Djoko Marjono Susilo YB1TJ,  Bambang Sutedjo YBØBSR Adhianto Sardjono YCØOIL
Sekretariat: Gedung Prasada Sasana Karya Lt.10, Jl. Suryopranoto no:8 Jakarta 10130
Website :    http://www.amsat-id.net info@amsat-id.net
Sebenarnya ini bukan kali pertama LAPAN menjalin  kerja  sama  dengan  ORARI,  mungkin juga karena banyak di antara petinggi dan karyawan LAPAN yang memang anggota ORARI, seperti   Direktur/Kepala LAPAN sendiri OM Adi Sadewo Salatun YBØFEI,  OM Adenz Adji YD1SRP dari Puspiptek, OM Buldan Muslim YD1HFY dari Bidang Layanan Aplikasi Sains Antariksa PUSFATSAINSA dan lain lain.
Sejak  tahun  80an  mereka  selalu  melibatkan peran  serta  anggota  ORARI  dalam  berbagai proyek peluncuran Roket mereka (di Pamengpeuk, selatan Bandung), yang juga menggunakan band amatir 2m untuk meman- carkan sinyal telemetrinya.
DI bidang pe-roket-an, dalam sejarahnya disebutkan bahwa pada bulan September 1962 (jauh  sebelum  LAPAN  resmi  berdiri  pada  27 November,  1964 –  setelah  sebelumnya  keluar KepPres No. 236 tahun 1963) sudah ada Proyek PRIMA ( Projek Roket Ilmiah dan Militer Awal), yang merupakan afiliasi  antara AURI dan ITB, yang menghasilkan sejumlah roket Kartika.
Selain   ikut   berkontribusi   dalam   peluncuran satelit komunikasi Palapa, di bidang per-satelitan kiprah LAPAN sudah dilakukan sejak tahun tahun 80-90an, dengan mengembangkan satelit mikro LAPSAT-1 and LAPSAT-2 (yang dilengkapi kamera CCD hitam-putih), yang kemudian dipuncaki   dengan   peluncuran   Mikro   satelit LAPAN TUBSat (berat 55 kilogram dan memiliki dimensi 45 x 45 x 27 centimeter) pada hari Rabu 10 Januari 2007 .
Satelit   pertama   buatan   putera   bangsa (yang bekerja sama dengan ilmuwan dari Technische Universität Berlin) tersebut sukses   diluncurkan   dari   Satish   Dhawan Space Center (SDSC) di Sriharikota, India pada jam 04.53 UTC.
Sinyal   pertama   yang   dikirimkannya   dari orbit   berhasil   ditangkap   dengan   sukses oleh  Profesor  Udo  Renner  di  stasiun  bumi yang ada TU Berlin pada pukul 09.00 UTC.
LAPAN-TUBSAT diluncurkan menggunakan roket  Polar  Satellite  Launch  Vehicle (PSLV)-C7 milik India bersama dengan dua satelit lain milik India dan Argentina, serta sebuah kapsul penelitian antariksa milik India.
Saat diluncurkan, satelit dalam  keadaan sleep mode dengan baterai dikosongkan. Satelit  selanjutnya  mengorbit  2  hingga  3 kali untuk mengisi baterai dan segera memancarkan signal beep pertama yang kemudian diterima Prof. Udo Renner, yang selaku  design  engineer  satelit  mikro tersebut segera    menyampaikan berita penerimaan sinyal beep pertama satelit LAPAN-TUBSat  tersebut  kepada  Kepala LAPAN di Jakarta.
(Sinyal  pertama  baru  diterima  di  Stasiun Bumi   Satelit   Mikro   di   Rumpin,   Bogor sekitar pukul 21.26 WIB).
Dalam  rilisnya,  Kepala  LAPAN  Dr.  Ir.  Adi Sadewo Salatun MSc menyatakan bahwa kalau kedua sinyal sudah diterima berarti LAPAN-TUBSat sudah dapat beroperasi dengan baik. Setelah itu, proses menghidupkan, menguji, dan mengen- dalikan satelit langsung dilakukan di TU Berlin   dan   fasilitas   kendali   LAPAN   di Rumpin,  Bogor.   Parameter  orbit  dikirim dari Indian Space Research Organization (ISRO)  ke  TU  Berlin  dan  LAPAN  Rumpin untuk keperluan mengarahkan sistem telemetry, tracking, and command (TT&C).
Satelit ini membawa sistem transmisi data S-band, sebuah video kamera berwarna resolusi   tinggi   hingga   5   meter   dengan swath (luas cakupan) 3,5 kilometer, video kamera   berwarna   resolusi   rendah   200 meter  dengan   swath  81  kilometer,  dan sistem  penyimpan  dan  penerus  pesan pendek dengan transmisi telemetry & tele- command    pada    frekuensi    UHF    dengan baudrate 1200 bps.
Sebagai  satelit  surveillance,  LAPAN- TUBSAT dapat digunakan untuk melakukan pemantauan  langsung  situasi  di  Bumi seperti  kebakaran hutan,  kegiatan  gunung berapi, banjir, untuk menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi dari dan ke berbagai pelosok, serta untuk komunikasi bergerak.
Satelit ini memiliki kemampuan melakukan manuver ketinggian melalui komando interaktif dari bumi, sehingga pemantauan lokasi tertentu dengan video surveillance- nya  dapat  diatur  sesuai  kebutuhan  pada saat melintasi Indonesia.
Manuver   ini   dilakukan   dengan   menggunakan Attitude Control System yang terdiri dari 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sensor Matahari,   3   koil   magnetik,   dan   sebuah sensor bintang untuk navigasi satelit (lihat Gambar di halaman sebelah). Satelit ini mengambil daya dari 5 buah baterai berkapasitas  12  Ah  yang  dicatu  4  buah solar panel.
Catatan kaki:
ISS  (International  Space  Station)  adalah  sebuah fasilitas riset antarbangsa yang dirakit di antariksa dari “komponen-lomponen” yang dipasok oleh berbagai Negara yang berbeda.
Stasiun antariksa ini berada pada orbit rendah (antara 320 ~ 347 km di atas Bumi), dan bergerak dengan kecepatan 27,744 km per jam, dan bisa menyelesaikan 15.7 orbit per hari.
Dalam  bentuknya  sekarang,  struktur  ISS  dengan bobot 471.444 lbs, dimensi L 146’x W 240’ x H 90’
dengan ruang hunian sebesar 17.666 cubic feet tersebut merupakan gabungan komponen/modul- modul  buatan  Russia  (ex  wahana  Mir  2,  yang sekarang disebut Zvelda, dan basic module Zarya yg walaupun buatan Russia sudah dibeli oleh NASA), Amerika (modul Freedom), space lab Columbus dari ESA (European Space Agency), Experiment Module KIBO dari JAXA/Jepang. Kanada menyumbangkan Canadarm (lengan ayun – seperti Garbarata – untuk transit para awak yang melakukan docking atau mau ber-space walk, sedangkan Itali menyumbangkan Harmony (sebagai pressurized universal utility hub yang menghubungkan komponen-komponen yang berasal dari berbagai negara yang berbeda itu.
ARISS (Amateur Radio on the International Space Station): sebuah kelompok kerja (working group) yang disponsori organisasi-organisasi Amatir Radio nasional anggota IARU dan AMSAT  (Radio Amateur Satellite Corporation), serta mitra lain dari negara- negara pendukung ISS.
Di AS ARISS disponsori oleh ARRL, AMSAT-NA/North America dan NASA.
ARISS   beranggotakan   kosmonot,   astronaut   dan amatir radio dari berbagai Negara, yang ikut atau pernah jadi awak Ekspedisi di ISS.
• AMSAT (The Radio Amateur Satellite Corporation), sebuah  organisasi  nirlaba  yang  bergerak  dibidang pendidikan, didirikan pada tahun 1969 di District of Columbia  untuk  menggalakkan  partisipasi  Amatir Radio dalam riset antariksa dan komunikasi. Beranggotakan operator radio amatir dari segenap penjuru  dunia,  dari  yang  sekedar  berminat  pada teknoloji  satelit  radio  amatir,  para  penggiat  dan pengguna komunikasi lewat satelit sampai mereka yang benar-benar ikut melibatkan diri secara aktip dalam  berbagai  aspek  hi-tech-nya,  dari  proses merancang, membuat piranti keras, merakit sampai tahap peluncuran, pengoperasian bahkan termasuk pengendalian satelit  itu sendiri.
Rujukan:
• Wikipedia
• (Encyclopedia) Britannica on line
• NASA Newsletter
• Artikel   Frank   H   Bauer   KA3HDO*)   di   NASA Science News *)  ARISS International, Chirman AMSAT, VP for Human Spaceflight Program
• TIMES on line
• KOM PAS Cybermedia
• Spaceref-daily@mail.aterra.com mailing list
• Rilis LAPAN
• M akalah R H Truharjanto, W Hasbi, A  Widipaminto,  M   M ukhayadi  dari Pustekelegan    LAPAN,    serta   Ud o Renner (TUB)
bam, ybØko/1

http://www.yb0ko.com/2012/04/oktober-penjelajahan-ruang-angkasa.html