Seri Mendapatkan DXCC Award, 0309
DXCC Sulit? Tidak Juga! — Mendapatkan Kartu QSL Stasiun DX
Donny Sirait, YB1BOD ex YB6LD
Stasiun sudah didapat dan ma- suk ke dalam logbook, seka- rang bagaimana? Masih ada pekerjaan yang tersisa sebelum An- da dapat menyusun aplikasi untuk mendapatkan DXCC yang diidam-idamkan tersebut, yaitu mendapat- kan kartu QSLnya.
Pekerjaan ini selain membutuhkan kemampuan finansial (uang) juga diperlukan berbagai teknik untuk lebih berhasil dalam mendapatkan kartu yang kita inginkan. Memang di masa mendatang DXCC tidak la- gi membutuhkan kartu QSL seba- gai bukti QSO karena adanya pro- gram LoTW (Logbook of The World) tetapi itu pun masih menunggu waktu untuk implementasinya ter- masuk software pendukungnya. Selain itu, program piagam lain se- perti DUF (Diplome d’Excellence De l’Unverse Francophone) dari REF (per- satuan amatir radio Perancis) salah satu piagam yang sangat persitius, masih membutuhkan kartu QSL; demikian juga program WAZ 160, 5BWAZ dan beberapa piagam per- stisius lainnya. ARRL juga menga- takan LoTW bukan ditujukan un- tuk meniadakan QSL karena kita paling tidak dapat menyimpan kar- tu tersebut sebagai kenang-kenang- an atau koleksi kita yang berharga. Untuk itulah saya perlu melengkapi seri tulisan ini dengan teknik QSLing. Mari kita mulai dengan dasar-dasarnya:
Desain Kartu QSL yang Baik
Semua info utama ada pada satu sisi: Apa yang dimaksud dengan info u- tama itu? Nama panggilan kita, data QSO seperti tanggal, jam, nama panggilan stasiun lawan, mode, report sinyal serta alamat kita. Informasi tambahan lainnya seperti locator, ITU dan CQ zone dapat disertakan tetapi tidak perlu terlalu menyolok. Saya sering menemukan kartu re- kan-rekan yang dicetak lux tetapi mengabaikan prinsip dasar di atas. Ingat kartu kita adalah satu dari se- kian banyak kartu yang diterima stasiun DX tersebut dan bayangkan kesulitan yang dialamainya untuk membalas kartu kita jika untuk me- nemukan informasinya dia harus berkali-kali membolak-balik kartu kita, mungkin kartu kita akan diba- las paling akhir padahal kita sangat membutuhkan balasan yang segera. Sebaiknya juga nama panggilan kita dicetak dalam bentuk huruf yang enak dibaca dan cukup besar untuk menonjol dari informasi yang lain.
Gunakan waktu dan tanggal UTC: UTC adalah waktu internasional & konsisten, karena itu para DXers selalu menggunakan tanggal dan waktu UTC. Saya menekankan tanggal karena tanggal UTC peru- bahannya tidak sama dengan peru- bahan tanggal kita; pada WIB tang- galnya berubah 7 jam sebelum UTC (atau lebih dahulu 7 jam); se- ring terjadi bahwa jamnya sudah benar tetapi tanggalnya salah, sewaktu QSL Manager memeriksa log sheet pada tanggal tersebut, dia tidak menemukan nama panggilan Anda. Kartu dikembali dengan catatan “Not in Log”, mengesalkan bukan? Karena itu periksalah selalu (jika menggunakan komputer untuk logging) apakah software logbook An- da mempunyai fasilitas mengatur time zone atau Anda harus mengatur jam komputer Anda dengan waktu dan tanggal UTC. Kita cukup ber- untung tinggal di daerah tropis ka- rena kita tidak mengenal daylight saving time yang cukup memusing- kan di daerah yang mempunyai em- pat musim sehingga kita tidak perlu menyetel jam kita pada tanggal ter- tentu setiap tahunnya. Terakhir perlu diingat bahwa ada banyak ca- ra orang di dunia ini menuliskan urutan tanggal seperti DDMMYY, MMDDYY atau YYYYMMDD. Pastikan bahwa tidak ada kekeliruan tafsir atas tanggal QSL Anda de- ngan mencantumkan secara jelas mana tanggal, bulan dan tahun, contohnya dengan menulis Day, Month, Year (lihat gambar contoh).
Tulis informasi QSO tanpa coretan:
Program DXCC sangat ketat, kartu yang ada coretan atau tipp-exnya a- kan dianggap tidak berlaku karena adanya kemungkinan kecurangan; Jika Anda menerima kartu yang de- mikian, kembalikan dan minta yang baru dengan catatan pada koreksi tersebut (dalam hal ini Anda sedang sial, hi hi!). Walau pun dalam seri tulisan ini saya berasumsi bahwa ki- ta yang butuh kartu DX, tetapi ti- dak jarang kartu kita juga dibutuh- kan oleh mereka. Hal tersebut ada- lah norma timbal balik. Kalau Anda menggunakan fasilitas label maker dari software komputer, tempellah pada sisi informasi kartu Anda dan tandatangani label tersebut menge- nai kartunya agar label tersebut ter- verifikasi. Anda dapat menambah catatan kecil jika diperlukan tetapi umumnya hal itu tidak dibutuhkan.
Informasi dasar:
Pada poin pertama sudah dijelaskan tentang informasi dasar tetapi lebih jelas lagi yang di- maksudkan adalah yang sesuai de- ngan target kita. Misalnya bagi yang ingin mendapatkan DXCC untuk 6 meter sebaiknya mencantumkan in- formasi tentang grid locatornya. Ka- lau sedang mengejar award QRP maka sebaiknya Anda mencantum- kan keterangan tentang power yang tidak lebih dari 5 watt, nama panggilan dibubuhi /QRP serta informasi lo- catornya (locator diperlukan untuk menghitung kelayakan mendapat 1000 mil/watt). Informasi seperti pesawat dan antena boleh disertakan tetapi tidak mutlak dan tidak perlu mencolok. Jika kita ingin me- mamerkan peralatan kita, lebih baik melalui gambar pada sisi lain kartu kita, tetapi itu bukan untuk kartu yang melalui biro. Kartu yang me- makai fasilitas biro sebaiknya polos saja dengan info secukupnya.
Ringan:
Pilihlah jenis karton yang ringan tetapi cukup kaku. Hal ini me- ngingat tarif pos sekarang mahal. Kartu yang ringan akan membantu mengurangi ongkos perangko. Pen- cetakan kartu bisa menelan biaya cukup besar, untuk itu tidak ada sa- lahnya jika Anda mencetak kartu sendiri dengan menyablon. Tidak sulit melakukannya dan ketrampilan yang dibutuhkan cukup sederhana. Hal ini sangat berguna jika kita me- ngikuti kontes di mana kita harus mengirimkan kartu dalam jumlah yang banyak. Jika Anda mengguna- kan fasilitas label print pada kompu- ter, pekerjaan semakin mudah di mana kita hanya perlu menyablon data yang sedikit saja. Buat ukuran kartu standar (9 x 14 cm) karena pada biro maju, mereka mengguna- kan mesin sortir yang menolak kartu tidak standar.
Buatlah cara untuk membalas SWL:
Caranya adalah dengan membuat tulisan “confirming our QSO/ur SWL rprt”. Hal ini penting terutama pada masa lalu di mana QSL ke negara yang tergabung dalam Uni Soviet harus melalui PO. Box 88 Moscow. Di sana, untuk menjadi seorang a- matir radio, sesorang harus melalui fase SWL dan mendapatkan syarat kartu QSL dari kegiatan SWLnya se belum dapat mengikuti ujian amatir radio, karena itu biro selalu mem- buat catatan siapa yang tidak per- nah membalas kartu SWL maka mereka akan kesulitan mendapat QSL dari negara Uni Soviet yang langka seperti Georgia, Adjerbaiazan & la- innya. Sekarang, walau keadaan su- dah berubah tetapi kita harus me- ngingat membalas kartu SWL ada- lah sifat luhur amatir radio yang ha- rus tetap kita pelihara dan perta- hankan. Anda tidak akan tahu ber- kat balasan SWL Anda, mereka te- tap punya motivasi menjadi amatir radio. Perlu kita ingat bahwa di ne- gara tertentu untuk menjadi amatir radio tidak segampang di Indone- sia, bahkan untuk ujian saja mereka menunggu lama & selama itu mere- ka menjadi SWLer; bayangkan jika di tengah jalan semangat mereka hi- lang karena tidak ada kartu yang dibalas, maka hilanglah seorang calon DXer yang mungkin bisa memberi QSO yang dibutuhkan orang.
Rute pengiriman yang ditempuh
Pada dasarnya ada 3 rute yang dapat kita tempuh dan masing-masing mempunyai keunikan tersendiri: melalui biro, melalui QSL Manager dan langsung (direct). Sebelum me- ngirim kartu, kita perlu mengetahui cara terbaik yang dianjurkan oleh operator atau grup DX tersebut (kalau DXpedition) untuk menda- pat kartu mereka. Ada ekspedisi yang hanya perlu kita untuk mengi- rim data QSO melalui e-mail untuk kartu melalui biro tetapi langsung kalau kita membutuhkan kartu me- reka dengan cepat. Ada kalanya me- reka menerima langsung atau mela- lui manager, perhatikanlah instruksi yang diberikan baik langsung di udara atau tertulis di DX bulletin.
Bureau (Biro): Ini adalah cara pengi- riman yang paling murah, apakah kita mempergunakan metode biro penuh yaitu memakai jalur biro kita untuk mengirim kartu kita, atau kita mengirim segepok kartu langsung
ke biro negara yang dituju. Kita ha- rus bijak dalam menggunakan fasi- litas ini karena biasanya waktu tem- puhnya cukup lama dan kita harus sabar. Jika kita menggunakan fasilitas ini sebaiknya untuk QSO de- ngan negara yang bironya bekerja dengan efisien misalnya Jepang, E- ropa (kecuali yang khusus), Ameri- ka, Kanada dan Australia (untuk stasiun tertentu). Perlu diingat bah- wa di kebanyakan negara, seorang amatir tidak langsung menjadi ang- gota organisasi nasionalnya. Seperti di USA, yang tidak menjadi anggota ARRL, biro hanya melayani inbound dan tidak mau outbound; jadi jika kita kirim melalui biro besar kemungki- nan mereka malas membalas. Kartu yang melalui biro sebaiknya polos agar tidak terlalu menarik perhatian orang sehingga disimpan dan tidak pernah sampai. Terkadang ekspe- disi mau menerima kartu melalui biro yang ditujukan kepada mana- gernya; untuk itu kirimlah langsung ke biro yang bersangkutan tetapi memakai amplop agar mereka tahu bahwa kartu tersebut ditujukan ke- pada nama panggilan yang ada di amplop karena nama panggilan di dalam kemungkinan berbeda dan dapat menimbulkan kebingunan.
QSL Manager: Ingat, QSL manager umumnya adalah relawan. Alasan mereka menjadi manager adalah me- reka melihat kemungkinan untuk mengembangkan hobi mereka yang lain seperti mengkoleksi perangko atau mungkin benar-benar mau me- nolong orang yang kurang mampu untuk mengorganisir QSL mereka. Walau pun ada manager yang repu- tasinya buruk, mereka tidak banyak. Hargailah usaha mereka dan buat pekerjaan mereka menjadi mudah. Sertakan SAE (Self Addressed Enve- lope) yang ukurannya lebih besar da- ri kartu Anda karena kadang uku- ran kartunya tidak standar. Sertakan IRC (International Reply Cupon) atau green stamp yang cukup untuk pera- ngko balasannya. Untuk IRC, kita dapat menghubungi manager terke- nal untuk membeli IRC lebih mu- rah karena biasanya jika IRC ditu- karkan dengan perangko, harga
yang diperoleh jauh dari harga nominalnya. Jika beli IRC di kantor pos, pastikan pegawai pos menstempel IRC dengan stempel pos di tempat yang benar karena jika distempel di tempat yang salah artinya tidak ber- laku. Hati-hati mengirim green stamp (lembaran US $1) selipkan di antara amplop balasan dan jika perlu lapisi dengan karbon (intinya: jika ditera- wang di bawah cahaya matahari te- rik masih tidak terlihat = aman). Ada negara yang menangkap war- ganya yang memiliki uang asing se- cara tidak sah (tidak ada kuitansi beli dari penjual resmi). Jangan ka- rena kartu QSL amatir, di negara la- in rekan Anda dipenjara. Hindari menulis nama panggilan atau indi- kasi nama panggilan pada amplop karena itu akan memancing petugas pos membuka amplop. Usahakan memakai amplop kirim yang sering dipakai surat resmi (yang panjang) dan diketik. Jika bisa, usahakan me- makai mesin perangko ketimbang perangko biasa agar surat tersebut kelihatan seperti surat dinas resmi. Kalau Anda mau mengirim perang- ko kepada manager yang Anda tahu adalah pengumpul perangko, ma- sukkanlah ke dalam amplop.
Hal lain yang perlu diperhatikan tentang manager adalah masing-ma- sing punyai karakter yang berbeda; pelajari dan ikuti kemauan mereka, misalnya ada yang suka IRC dan ti- dak mau green stamp atau sebaliknya. Umumnya mereka kurang suka me- nerima permintaan beberapa stasi- un dalam satu amplop (sering me- reka menjadi manager untuk berma- cam stasiun seperti W3HNK) kare- na itu akan menambah pekerjaan mereka (bayangkan dia harus me- nunggu kedua logsheet tiba dulu baru dapat memverifikasi QSO Anda).
Langsung (Direct): Prinsipnya hampir sama dengan manager, hanya kali ini yang melakukan pekerjaan adminis- tratornya adalah si operator sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah se- ring mereka ini melakukan ekspe- disi kecil sambil berlibur atau kare- na tugas; kemudian membalas kartu setelah mereka pulang ke rumah. Kemungkinan balasannya bisa lama dan perhatikanlah instruksi yang mereka berikan ditambah dengan juga tips yang telah dibahas panjang lebar di atas.
Beberapa tips akhir yang ingin saya sampaikan adalah dalam menentu- kan target Anda yaitu usahakan un- tuk memprioritaskan benua Afrika karena di sana ada banyak entity te- tapi kondisi politiknya tidak stabil; yang gampang hari ini bisa menjadi besok langka. Kemudian pakai prinsip “work first, worry later”: kejar dulu, urusan belakangan stasiun itu adalah pirate atau bukan; kerjakan PR Anda dengan baik. Menjadi DXer menuntut kita menguasai ba- nyak hal tetapi untungnya hal itu dapat dilakukan sambil berjalan. Kembali yang dibutuhkan adalah ketekunan, kesabaran dan komit- men kita terhadap target. [73]
referensi: Buletin Elektronis Orari News, BeON Edisi 9/III, Februari 2004, email penulis sekarang yb6ld@yahoo.com