Seri Mendapatkan DXCC Award, 0305
DXCC Sulit? Tidak Juga! — Hal yang Harus Dimiliki Agar Sukses
Donny Sirait, YB1BOD ex YB6LD
Pada tulisan yang lalu, saya sudah mengungkapkan 2 hal dasar yang harus dimiliki oleh calon DXer sebagai modal untuk memulai karir DXing. Pada tulisan ini kita akan membahas lebih lanjut kualitas, sifat atau kebiasaan yang harus dipelajari dan dimiliki oleh calon DXer agar sukses. Sebenarnya ada banyak hal yang harus dipelajari, tetapi di sini kita hanya akan membahas 10 hal dasar yaitu:
Operate
Prinsip ini sederhana karena kalau kita tidak operate (muncul di udara) maka kemungkinan untuk menda- pat stasiun DX akan semakin kecil. Yang dimaksud di sini bukan muncul dan berQSO saja; mulailah mempelajari sifat band yang kita pakai seperti kapan band tersebut membuka ke Eropa, Amerika, Afrika, Amerika Selatan dan lainnya. Di sinilah perlunya antena yang dapat diarahkan agar kita dapat memantau hal-hal seperti itu. Pelajari fenomena alam tertentu misalnya bagaimana keadaan sebelum dan sesudah hujan. Pelajari juga kebiasaan operating para amatir radio dari negara lain seperti apakah mereka suka rag chewing atau hal lainnya. Khusus tentang rag chewing, jangan habiskan waktu terlalu banyak untuk rag chewing tetapi pergunakan waktu lebih untuk mencari entity (negara) baru; seorang DXer akan lebih banyak melakukan hal yang kedua ini.
Monitor, Monitor dan Monitor
Seperti yang telah kita bahas di atas, pengamatan saya, kebanyakan amatir radio Indonesia lebih suka rag chewing berlama-lama. Saya bukan anti rag chewing, tetapi kita diberikan Tuhan dua telinga dan satu mulut bukan tanpa alasan; kita selalu terlalu banyak bicara tetapi sangat jarang mendengarkan. Kalau kita sudah berkomitmen menjadi DXer, jangan habiskan waktu terlalu banyak rag chewing terutama untuk hal-hal yang bersifat sosial atau yang populer dengan istilah “ngerumpi”. Seorang DXer aktif akan selalu ada di frekuensi untuk mencari, menga- sah pendengaran untuk mendeteksi sinyal lemah dan callsign aneh un tuk mendapatkan stasiun langka. Sadari kemampuan kita, contohnya jika ada stasiun langka sedang di-pile-up dan sinyal saingan kita besar- besar, pelajari cara bagaimana cara si DXer mengendalikannya. Coba masuk, jika tidak berhasil, tinggal- kan dan cari yang lain (biasanya nanti pile-up-nya akan berkurang yang penting bukan siapa duluan tetapi dapat atau tidak). Seringkali tidak jauh, ada stasiun yang kita butuhkan sedang memanggil CQ tetapi tidak ada yang menjawab karena semua sedang mengerubuti stasiun piled-up tadi, jadi sekali lagi kembangkan kebiasaan untuk monitor.
Kenali Propagasi
Sekarang banyak software gratis yang dapat memprediksi propagasi, akan sangat membantu jika kita mempu- nyai koneksi ke Internet. Pada DX Cluster atau DX bulletin di Internet selalu disertakan data kegiatan ma- tahari yang mempengaruhi propa- gasi seperti Solar Flux Index (SFI), A Index dan K Index. Masukkan angka index tadi ke dalam program prediksi kita maka kita akan menda- pat prakiraan propagasi ke arah yang kita tuju. Propagasi adalah fe- nomena alam sementara prediksi komputer tetap sebuah prakiraan; karenanya kita tetap perlu melaku- kan pengamatan pribadi, membuat catatan terutama untuk daerah kita; banyak faktor alam yang mempe- ngaruhi akurasi prakiraan software yang asumsinya sangat terbatas. Walau pun begitu, setiap masukan berguna untuk pengambilan kepu- tusan kita. Dua dasawarsa yang lalu di mana belum ada Internet seperti sekarang dan masih sedikit software profesional untuk memprediksi propagasi, saya harus mengadalkan pengalaman, pengamatan serta ca- tatan yang saya buat sendiri. Jangan kecil hati jika Anda tidak punya ko- neksi Internet, ada Warnet! Yang terpenting adalah operate dan moni- tor karena tidak jarang di band yang kedengarannya sepi ada stasiun yang juga monitor atau memanggil. Kalau tidak ada yang terdengar, bisa saja kita mengambil inisiatif untuk mulai CQ. Saya sering men- dapat stasiun langka dengan cara seperti ini. Kalau semuanya tidak membuahkan hasil, panggil rekan sedaerah untuk rag chew (di sinilah kita mulai rag chewing untuk bertukar pengalaman).
Partisipasi Dalam Kontes
Kontes merupakan ajang latih diri di mana kita semua dapat menjadi pemenang, tergantung pada target yang kita buat. Dalam DXing ada beberapa hal yang bisa kita dapat- kan melalui kontes, yaitu:
a). Meningkatkan ketrampilan kita (simulasi pile-up) mendapat QSO dengan baik dalam waktu singkat;
b). Sering stasiun langka muncul atau dimunculkan pada DXpedition. Kita dapat mengetahui stasiun lang- ka mana yang akan muncul di kontes yang akan datang melalui situs http://www.ng3k.com. Kon- tes merupakan arena di mana kita bisa meningkatkan dengan cepat jumlah entity yang didapat;
c). Karena pada kontes setiap QSO itu berharga untuk menambah nilai, sinyal Anda yang lemah sekali pun akan dicari oleh stasiun lain sehingga akan lebih mudah bagi Anda untuk mendapatkan QSO yang diinginkan. Tidak setiap kontes menghasilkan output seperti yang saya sebutkan di atas. Kita perlu memilah kontes mana yang perlu kita ikuti (secara serius) dan kontes mana saja yang kita cukup berpartisipasi. Hindari partisipasi penuh pada kontes yang lebih me- nguntungkan satu negara kecuali jika Anda ingin mendapatkan pia- gam yang khusus dikeluarkan oleh negara tersebut. Misalnya, ARRL DX Contest hanya perlu diikuti jika kita ingin mendapatkan piagam WAS (Work All States) karena pada kontes tersebut intinya adalah DX menghubungi Amerika Utara. Demikian juga halnya seperti PACC untuk Belanda dan sebagainya. Kontes yang berguna untuk me- nambah entity kita antara lain CQ WW pada akhir kuartal III, CQ WPX pada akhir kuartal I, IARU HF dan All Asia DX pada tengah tahun. Masih ada kontes yang lain tetapi keempat kontes di atas sudah lebih dari cukup untuk mendapat paling tidak 50 entity. Ada yang mendapatkan DXCC pada sekali kontes (jadi DXCC bukan dalam 6 bulan tetapi dalam 2 hari!).
Optimalkan Kinerja Stasiun
Hal ini sudah kita bahas sepintas di awal seri tulisan. Pengertian yang ingin dikemukakan di sini dapat diibaratkan sebagai berikut: Anda pernah melihat balapan motor. Mi- salnya motor bebek, kita tahu bah- wa ada batasan tertentu yang telah ditetapkan untuk tiap kelas balap; tetapi setiap mekanik akan coba tune motornya untuk mendapat ki- nerja yang seoptimal mungkin, ak- selerasinya lebih baik dan suspen- sinya lebih enak sehingga tikungan enak dilalap. Buat stasiun Anda dalam keadaan siap tempur, antena dalam keadaan baik dan kabel ko- aksialnya prima. Akan menyedih- kan jika Anda mendengar stasiun langka di radio tetapi tidak berhasil mendapatkannya karena SWR ante- na tinggi, antena tidak dapat diputar ke arah yang diinginkan atau final radio Anda sedang pincang.
Pelajari Fitur Peralatan Anda
Jangan gagap teknologi! Radio model terbaru dipenuhi oleh teknologi yang belum ada dua dasawarsa lalu seperti DSP, CW Memory yang ba- nyak, Kombinasi filter IF dan AF, CW Auto Tune, PBT (Pass Band Tu- ne), AGC level, Band Stacking dan se- bagainya. Sangatlah ironis, ibarat menyetir mobil kepanasan karena tidak tahu bagaimana menyalakan ACnya, tuas AC sudah diletakkan pada posisi tertinggi (hanya udara panas yang berhembus karena tom- bol elektronik ACnya belum di te- kan). Anda harus menguasai bagai- mana bekerja split antara VFO A dan B. Bagi pecinta CW, gunakan fitur full break in agar dapat mende- ngar apakah stasiun yang kita tuju tidak sedang transmit. Integrasikan komputer dengan radio dan rotator; gunakan fitur pengarahan antena otomatis & fitur DX Cluster Capture.
referensi: Buletin Elektronis Orari News, BeON Edisi 5/III, Oktober 2003, email penulis sekarang yb6ld@yahoo.com